#DevFest Jakarta, From Another Angle ….

Akhirya punya kesempatan untuk membagi cerita ini setelah hampir satu minggu berlalu..

Google Developer Fest atau yang lebih sering disingkat menjadi #devfest adalah salah satu rangakain acara dimana para pengembang aplikasi dapat mengenal lebih dalam mengenai produk-produk baru Google dari sisi pengembangan aplikasi. Dan tahun 2012 adalah tahun ketiga penyelenggaraan Google DevFest di Jakarta dan yang pertama kali diselenggarakan oleh komunitas lokal.

gdgjakarta

Jika dua event DevFest sebelumya diorganisasi langsung oleh Google dan pengisi materi-nya juga berasal dari para Googler. DevFest tahun ini diselenggarakan oleh Google Developer Group Jakarta dan pengisi materi-nya juga berasal dari komunitas. Dari total tujuh pembicara, cuma satu orang yang impor, sisanya produksi lokal indonesia. hahahaha…

gIndonesia 2012
gIndonesia 2012

Lalu, apa yang membuat DevFest tahun ini lebih berbeda? Tentunya karena ada saya sebagai salah satu salon-nya. hahahaha…

DevFest 2012 merupakan salah satu rangkaian acara dari Google Day Indonesia (#gIndonesia). Google Day Indonesia sendiri diadakan selama dua hari yaitu tanggal 26 dan 27 September 2012 dan DevFest diselenggarakan pada hari kedua (27 September 2012) dan dikhususkan bagi para pengembang aplikasi yang ingin saling berbagi dan belajar mengenai produk-produk Google.

Acara tanggal 27 sendiri dimulai dengan keynote yang diberikan oleh David McLaughlin (Google Developer Relations Global). Yang secara umum menjelaskan mengenai rangkaian acara Google Day di berbagai negara dan mengapa pada akhirnya Google Day Indonesia dan Google DevFest diselenggarakan oleh komunitas lokal dan tidak lagi dieksekusi langsung oleh Google.

“Jika pembicara DevFest tidak lagi langsung dari Google, apa yang akan membuat DevFest tahun ini menjadi menarik?” batin saya ketika dihubungi untuk menjadi salah satu salon-nya.

Dan menurut saya, David mengemukakan alasan yang cukup logis dalam keynote-nya. Jika Google tetap pada konsep penyelenggaraan DevFest tahun-tahun sebelumnya, berapa banyak negara atau kota yang bisa disinggahi dalam kurun waktu tertentu? Tentu tidak akan sebanyak apabila acara ini diorganisir oleh komunitas lokal.

Dengan inisialisasi Google Day Indonesia dan DevFest oleh komunitas lokal, maka Google secara tidak langsung dapat menjangkau lebih banyak pengembang aplikasi digital di berbagai negara dalam kurun waktu yang berdekatan. Ketika lebih banyak pengembang terkoneksi dengan Google baik secara langsung atau tidak, tentu akan meningkatkan ekosistem pengembangan aplikasi ke level yang lebih tinggi.

Singkat cerita, setelah keynote oleh David selesai. Para peserta DevFest dipersilahkan untuk pindah ke ruangan tersendiri untuk menikmati rangkaian acara yang lebih “developer“. Saya sendiri mendapat kesempatan ndagel di sesi ke 5 (sekitar jam 14.30) dengan materi Google Analytics Developer Platform aka Google Analytics API. yaa… sebetulnya sih isinya juga rangkuman dari Google Analytics Developer Guide. :p

devfest

Sepanjang event berjalan saya berfikir bagaimana caranya membuat para peserta tertarik dengan materi yang akan saya bawakan. Mengingat pembicara-pembicara sebelumnya sangat meyakinkan dengan materi yang sangat menarik. Siapa yang tidak tertarik dengan Customized Google Maps, Google + APi, Cloud Based Augmented Reality, atau cara menghilangkan orang dalam foto dengan Computer Vision? Sedangkan saya ‘hanya’ membicarakan bagaimana cara membuat report.

Anna, Mas Oon, Bang Salim, dan Mas Peb membawakan materi-materi yang sangat menarik, masing-masing punya angle berbeda dan materi-materi yang dibawakan pun lebih beragam jika dibandingkan dengan dua kali DevFest sebelumnya yang lebih meng-“hilite” android, chrome, dan html5. Mungkin ini adalah awal dari DevFest yang lebih variatif dari segi materi, karena seharusnya Google memiliki sangat banyak produk yang bisa di-explor oleh para pengembang aplikasi.

Selama sesi ndagel saya berjalan, saya masih berfikir bahwa Google Analytics bukanlah barang yang familiar dengan para pengembang aplikasi, terutama mereka yang tidak membangun aplikasi berbasis website. Kalau Google Analytics-nya aja ndak familiar, gimana dengan API-nya? Dari quick survey pun most of the audience baru kenal dengan Google Analytics dan ada juga yg belum menggunakan.

Rama once said… Numbers are the sexiest thing in digital..

Oleh karena itu lah saya mencoba membawakan beberapa fitur Google Analytics API, mulai dari iOS dan Android SDK, multi language client libraries, hingga beberapa study case tentang pentingnya mempelajari user behavior dalam aplikasi, entah di website, facebook, atau mungkin juga dalam native apps games. Ada satu masa ketika saya menampilkan salah satu aplikasi bagian dari dashboard yang saya buat untuk menunjukkan bagaimana mudahnya membuat dashboard sendiri ketika Google Analytics memberikan akses ke hampir seluruh kombinasi dimension dan metrics data ada.

Tapi bagaimanapun juga ndagel adalah ndagel, materi adalah materi, yang penting pede! Haaa… Sesi ndagel dengan presentasi pun ternyata berakhir lebih cepat dari waktu yang diberikan oleh panitia, karena terlalu fokus menampilkan tab demo aplikasi, saya jadi lupa kalau banyak materi dalam deck yang tercover oleh satu dua halaman demo. Hahaha.. blessing in disguise.

Sempat merasa akan menjadi pembicara dengan penanya paling sedikit, tapi ternyata…

Saat sesi tanya jawab dibuka, ternyata banyak dari peserta yang antusias bertanya. Meski sebagian besar pertanyaannya memang tidak berhubungan dengan Google Analytics API dan lebih berhubungan dengan reporting di Google Analytics-nya, saya cukup senang karena para penanya punya study case-study case yg menarik dan banyak dari para pengembang aplikasi ini yang tertarik untuk mencoba dan menggali lebih dalam fitur yang ditawarkan oleh Google Analytics.

Dan ternyata, masih ada yang bertanya hingga di masa coffee break (yang tidak menyediakan kopi) dengan berbagai pertanyaan yang sangat menarik. Oh, betapa harapan akan munculnya pengembang aplikasi yang menggunakan Google Analytics semakin membuncah. #AduhDek

DevFest Jakarta 2012 sendiri  akhirnya ditutup dengan satu materi terakhir mengenai AdMob yang pasti menarik bagi para pengembang aplikasi. Ini adalah sesi dimana para pengembang bisa belajar bagaimana ‘menjual’ aplikasi yang mereka buat dengan iklan, yaa… selain pembicaranya juga wanita.. hahahaha..

At The End… #DevFest kali ini akan menjadi salah satu momen yang tak terlupakan dalam hidup saya dan mari kita tunggu DevFest-DevFest berikutnya beserta segala kemungkinan tentang munculnya aplikasi-aplikasi Analytics buatan lokal.

Ohya, untuk yang berminat mengikuti sesi Google Analytics saya di #DevFestJkt 2012, bisa mengikuti tautan di bawah :

  1. Presentation Deck : http://goo.gl/KJO5e
  2. Demo Apps Source : https://github.com/itz/ga-devfest-jkt-2012

Bagi yang kemaren mengikuti sesi saia dan punya berbagai sanggahan, komentar, kritikan, atau apapun. Boleh loh dibagi bersama di kolom komentar :)

 

….

Sayangnya saya ndak punya dokumentasi saat saya lagi ndagel di depan, ada yang punya? boleh dong japri ke saia.. hahahahhaha…. *ngarep*

*UPDATE*

Akhirnya punya dokumentasi, sebagai barang bukti bahwa yang ditulis bukanlah sekedar HOAX belaka.

Alit Mahendra at Google DevFest Jakarta 2012

Many thanks to Benny Fajarai of Kreavi.com for this photo and the photoset :D

etapi, kalau masih ada mau berbagi foto saya di #DevFestJkt kemarin boleh-boleh aja lho…. hahahhahaha…

By Alit Mahendra Bramantya

Complicatedly simple, not just another internet presence enthusiast. Currently managing Research (including Analytics) Division at Think.Web with Web App Development and Digital Analytics as main responsibility. Views are my own.

6 comments

Comments are closed.