Open Graph Protocol dan Perjalanan Menuju Semantic Web

Semantic Web

sejak diperdengarkan pada tahun 2001, semantic web yang dicanangkan sebagai web 3.0, mencoba mengedepankan konsep yang bertumpu pada dua hal, tentang sebuah format atau pola umum untuk integrasi dan kombinasi data yang diambil dari berbagai sumber, sehingga sebuah website tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat tukar menukar informasi secara langsung, tapi juga berfungsi untuk merekam bagaimana data tersebut memiliki relasi dengan objek didunia nyata.

yang pada akhirnya memungkinkan seseorang atau mesin sekalipun, untuk mencari sesuatu pada sebuah database, dan kemudian menemukan kemungkinan untuk memperluas pencariannya ke sejumlah database yang bisa jadi tidak terbatas yang tidak terkoneksikan secara langsung, tapi terkoneksikan karena hal yang sama.

all about data relation, source : w3c
all about data relation, source : w3c

contoh sederhananya seperti ini, semantic web memungkinkan hasil pencarian dari kata kunci “dokter gigi”, adalah sejumlah dokter gigi yang praktek di sekitar rumah kita, dokter gigi yang merupakan teman kita, dan dokter gigi yang sedang membuka praktek disaat kita melakukan pencarian.

sudah hampir 4 tahun lalu saya mulai membaca tentang apa itu semantic web, dan hampir 4 tahun itu juga saya tidak menemukan sebuah titik terang akan bergeraknya konsep ini menjadi kenyataan sampai akhirnya facebook memperkenalkan Open Graph Protocol.

tweet[] : will facebook’s open graph bring the idea of semantic web become real?

Open graph protocol memungkinkan user untuk mengintegrasikan halaman web ke social graph. Yang akhirnya memungkinkan sebuah halaman facebook pages menjadi tempat berkumpulnya data maupun informasi yang berhubungan dengan user, mulai dari lokasi, hobi, dan mungkin juga interest.

menurut saya hal ini mirip dengan konsep semantic web atau si web 3.0 tentang bagaimana world wide web menjadi sebuah database yang sangat besar dan bagaimana data dan dokumen dapat diolah, dilihat, dicari, dan dimodifikasi menjadi informasi yang merepresentasikan hubungan antar objek-objek didalam jaringan internet.

tweet[] : about 4 years ago me start reading about semantic web, and itz gettin’ closer nowadays, do FB’s open graph using RDF?

pada awalnya saya percaya bahwa platform utama yang akan bermain pada level semantic adalah search engine, dan pastinya akan mengarah kepada google (which is according to me, we don’t have any other choice by then), namun seiring berjalannya waktu, saya mulai ragu dengan bergerak lambannya google menuju era semantic web, dan titik terang itu muncul ketika si empunya facebook memperkenalkan facebook open graph, yang mana didukung dengan ilustrasi yang mirip dengan apa yang diinginkan oleh semantic web.

Open Graph protocol
Open Graph protocol, source: Facebook Developers

inisialisasi yang dilakukan oleh facebook sebenarnya akan bertumpu pada berkembangnya tombol “like”, sebuah tombol baru yang menggantikan tombol “become a fan” dan tombol “share to FB”, penggunaan tombol “like” yang diikuti dengan penambahan beberapa metadata tertentu yang berbasis pada RDFa, akan memungkinkan data dari sebuah halaman web untuk diterjemahkan kedalam banyak format, karena metadata yang ditambahkam pun dapat mencantumkan banyak sekali atribut, mulai dari informasi kontak, lokasi, hingga jenis dari objek yang diterjemahkan.

“layercake” diagram, source: w3c
"layercake" diagram, source: w3c

dan bagaimana kemudian hal ini bisa mewujudkan “we semantically connected?”, saya rasa masih banyak yang harus digali, karena RDFa sendiri masih salah satu item dari dasar terwujudnya semantic web, karena disana masih ada OWL, SPARQL, LOD, dan bagaimana perkembangan AI search engine yang kemudian dapat menggabungkan informasi yang terkait dan memberikan suggestion yang paling tepat pada user.

tweet[] : imho, to implement semantic web, we need a search engined style platform to connect and learn all the information, will it be FB or google?

itz a nice start, but itz still a long way to go.. can’t wait to see it coming anyway..

referensi:

  • http://opengraphprotocol.org/
  • http://developers.facebook.com/docs/opengraph
  • http://www.w3.org/2001/sw/
  • http://www.w3.org/Talks/2002/10/16-sw/slide1-0.html
  • http://www.w3.org/2001/sw/wiki/Main_Page
  • http://www.w3.org/2009/Talks/0829-Nanjing-IH/Tutorial.pdf
  • http://www.w3.org/2009/Talks/0830-Nanjing-IH/Talk.pdf
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Semantic_Web
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Web_Ontology_Language
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Resource_Description_Framework
  • http://en.wikipedia.org/wiki/RDFa

By Alit Mahendra Bramantya

Complicatedly simple, not just another internet presence enthusiast. Currently managing Research (including Analytics) Division at Think.Web with Web App Development and Digital Analytics as main responsibility. Views are my own.

15 comments

  1. Beberapa tahun lalu kebetulan saya pernah menulis soal ini. Waktu itu rada gatel dengan orang2 yang udah mulai ngomongin web 3.0 padahal masih sama2 aja.
    Dan saya lebih percaya bahwa semantic web ini akan lebih sebagai kebaradaan 3.0, karena ini akan mengubah behavior orang juga.

    Mark Zuckerberg waktu di opening speech nya f8 juga bilang kalau Open Graph akan membuat the web getting more semantic.

    Mungkin perjalanannya masih jauh but Let’s be part of it! ;)

    1. @-tikabanget-, isu privasi ini salah satu akibat dari penerapan Open Graph. tapi, ngapain kita memperdebatkan privasi, wong selama ini kita sendiri yg mengumbarnya (dgn bergabung ke layanan social media). :p

      buat developer, Open Graph ini akan amkin memudahkan. :)

    2. @-tikabanget-, betul seperti yang di bilang zam tik, dan sebetulnya penggunaan graph ini kan tergantung juga ama setting privacy kita, jadi standarnya sih ga semua data diumbar gitu aja :)

  2. Jezz, Apakah mungkin privasi di masa mendatang hanya tinggal sejarah?

    So much for the web 3.0, the biggest database will ever be build akan menjadi milik -katakanlah- perusahaan semacam facebook (atau google) dan tersedia secara terbuka melalui internet. Are we ready for that?

    1. @tsetiady, ya memang itu manjadi pertanyaan besar juga, dan mungkin ini juga yang sebetulnya membuat konsep ini berjalan cukup lambat.

      tapi mungkin dengan seiring perjalanan waktu, dengan berkembangnya pola pikir dan konsep yang baru, tidak mungkin juga akan muncul sebuah metode yang akan tetap menjaga privacy masing2 pengguna internet :)

      1. @alit, Exactly, we need new method to handle prvacy on internet, dengan berekembangnya trend perangkat seperti phone with gps (as we see in blackberry and iphone),

        bayangkan jika sebuah perusahaan swasta seperti fb dan twitter (non-goverment), menghandle data-data seperti apa yang kita sukai dan tidak sukai, profil lengkap diri kita, catatan keuangan dari situs keuangan dan pengkreditan, sampai track record kesehatan dari situs2 medical terintegrasi.

        Kalau kita lalai atau lupa untuk menyeting privasi di fb atau google, maka habislah sudah. Kita bukan hanya akan terlacak keberadaannya secara virtual, namun jadi bulan-bulanan advertisement, spammer, black-hacker, dll.

        Satu-satunya alasan Internet menjadi tempat yg ‘cukup aman’ selama ini adalah tidak adanya integrasi data yang cukup menyeluruh, sehingga apabila ada orang yg berniat jahat, mereka harus berusaha keras mengumpulkan data-data, yang scattered di internet.

        1. @tsetiady, ya inilah yang mungkin tugas kita bersama sebagai para pengguna internet untuk bersama-sama menjaga dan meningkatkan kewaspadaan atas apa yang kita share bersama di dunia maya.

          ya karena jika tidak kita mulai dan tidak dari sekarang, mungkin ketika tantangan tentang berbagi data itu semakin mendesak, kita sudah tidak bisa lagi menolak atas apa yang kita atau orang lain share tentang kita di dunia maya :)

  3. hahaha.. manteeep …ni ijo-ijo nya gaan. :D

    Taun kmaren kalo gw koar2 soal semantic web di workshop2, orang2 masih males ngerti-in (mungkin nganggep gw sok ngayal, aneh) :P Padahal Twitter diperebutkan mati2an sama Bing dan Google salah-satunya untuk minta bareng ngembangin hal ini.

    PS: klo gak salah bbrp situs berita US yg besar udah mulai pake openGraph secara signifikan. Coba2in aja tuh

    1. @antorio, haha.. sedangkan 4 tahun lalu, aku disodorin semantic sebagai bahan buat skripsi, which is di malang pada saat itu, ndak ada yang tau atau mungkin sekedar mendengar tentang semantic web

      dan sebenarnya sih beberapa platform pendukung semantic web sudah dikembangkan lebih jauh dan di implementasikan di beberapa site non komersial :)

      tinggal bagaimana sekarang kita ikut menjadi bagian dari perkembangannya :)

  4. ini yg ke2kalinya saya baca postingan ini di sini, dan tak baca pelan2,resapi, dan menuntun saya googling mengenai ini, dari beberapa referensi yg saya dapatkan, untuk sementara masih “like”nya facebook.. Selebihnya sik durung ngeh tenan!!!

    1. @fajarmcxoem, artikel ini emang lebih membahas tentang fenomena facebook like dan open graph-nya sebagai salah satu ide untuk maju ke arah berkembangnya semantic web.

      semantic web sendiri belum sepenuhnya berhasil di-eksekusi, karena mungkin masih kurang di dukungan teknologi dan eksekutornya :)

      gak paham? podho, hihihi

  5. slam knal para web master sekalian

    q seorang newbie dlam web..q mau nnya nie tentang semantic web sperti apa??
    dan konsep yg di gunakan tu seperti pa soalnya q baca tiap referensi berbeda-beda….
    apakah semantik itu sndri mengguanakan metode dalam search enginenya?

    thanx tolong dijawab y??

    1. @rizqi, semantic sendiri merupakan perkembangan dari website 3.0, selengkapnya bisa dibaca dari salah satu referensi diatas, dimana sepemahaman saia sih, si search engine jadi lebih pintar untuk memberikan hasil pencarian yang lebih sesuai dengan pola dan keinginan pencari..

Comments are closed.