Menitikkan detik demi detik yang telah terpolarisasi.
Pada baris demi baris dan kolom demi kolom rezeki.
Di antara halaman demi halaman riuh darulfana.
Ego tak pernah padam kala raga masih digdaya.
…
Aku pun tak segan memupuk harapan.
Tapi apa lah daya bila tak cakap?
Dan di tepi senja kala, tak boleh aku terpaku.
Ini bukan enggan tapi masih tak mampu.
…
Menata hati untuk saat ini.
Mari tetap menari.
Menerima yang diperlukan.
Menuai yang ditanam.