Melawan Penyamarataan

Tidak semua orang suka disamaratakan. /* iya, kalimat ini pun penyamarataan */

Buat saya, makanan itu dihidangkan untuk dinikmati.

Sampai habis tak bersisa.

Atas nama penghormatan terhadap sang penyedia makanan.

Namun kadang, lakuan tidak lalu berjalan mulus.

Mungkin karena yang datang mengingkarai ekspektasi.

Many people love spicy food, but what if I don’t?

Bukanya saya tidak bisa makan masakan pedas, saya hanya tidak suka.

And when I have one of those meals…

Tujuan saya berubah menjadi menghabiskannya. Semampu saya.

Menikmati pun menjadi bagian yang mudah hilang begitu saja.

Dan ketika kau tak lagi menikmati? Apalagi yang kau cari?

Jika sebagian masyarakat itu mafhum saat makanannya bertabur merica atau irisan cabai.

Apakah itu sudah mutlak menjadi sebuah rataan tolok ukur?

 

Ah, yang benar saja …

Published
Categorized as Persoalan

By Alit Mahendra Bramantya

Complicatedly simple, not just another internet presence enthusiast. Currently managing Research (including Analytics) Division at Think.Web with Web App Development and Digital Analytics as main responsibility. Views are my own.

1 comment

  1. nah! “Dan ketika kau tak lagi menikmati? Apalagi yang kau cari?”
    pergi cari yang lain, yang bisa dinikmati.. Hidup adalah pilihan!

Comments are closed.